Selasa, 29 Maret 2011

Radiasi di Laut Jepang Kemungkinan Menyebar

TOKYO - Radioaktif yang mengandung zat iodine tingkat tinggi terus bocor dari kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang. Diperkirakan kebocoran radiasi mulai menyebar jauh ke sebelah utara laut Jepang dari PLTN Fukushima.


Kondisi yang terjadi saat ini makin menambah kekhawatiran dari krisi yang memasuki pekan ketiga yang terjadi PLTN Fukushima Daiichi tersebut. PLTN yang terletak 220 kilometer timur laut Tokyo tersebut, rusak berat saat diguncang gempa berkekuatan 9 skala richter (SR) pada 11 Maret lalu, demikian dilansir Associated Press, Senin (28/3/2011).

Gempa yang disertai sapuan tsunami tersebut telah menyebabkan kerusakan berat pada PLTN yang dilengkapi enam reaktor nuklir itu. Saat ini para pekerja terus berupaya keras untuk mendinginkan reaktor yang memanas guna mencegah bencana dengan implikasi global.

Pekerja terus memompa ratusan ton air yang mengandung bahan radioaktif keluar dari sistem pendingin reaktor. Air tersebut harus dipindahkan dan diamankan sebelum para pekerja melakukan upaya memperbaiki sistem pendingin.

Air yang terkontaminasi tersebut ditemukan pada Kamis 24 Maret lalu dan diketahui mengandung radiasi yang mencapai 1.000 millisievert per jam, pada reaktor nomor dua. Menurut operator Fukushima, Tepco, jumlah tersebut 100 ribu kali melebihi batas normal dari jumat radiasi yang ada.

Kembali Sekretaris Kabinet Yukio Edano menyatakan bocornya berasal dari melelehnya inti reaktor dari reaktor unit dua.

Sementara dari pantauan terakhir, penyebaran dari radiasi dikabarkan mencapai sekira 1,6 kilometer menjauh ke utara PLTN. Zat iodine-131 yang mengandung radioaktif tinggi, ditemukan pada pesisir pantai reaktor unit lima dan unit enam.

Radiasi tersebut dikabarkan mengandung bahan radioaktif yang jumlah mencapai 1.150 kali lebih tinggi dari jumlah normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar