KAIRO, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama menukil ayat Alquran pada pidatonya di Universitas Kairo, Mesir, Kamis (4/6). Hal tersebut dikatakannya saat menjelaskan perlunya babak baru untuk membangun hubungan baik antara AS dan muslim di seluruh dunia.
"Seperti Kitab Suci Alquran menyatakan kepada kita, Berserahlah kepada Tuhan dan senatiasa katakanlah kebenaran," ujar Obama. Ia mengatakan hal itu karena menurutnya untuk memulai membangun hubungan baik perlu keterbukaan kedua pihak.
Obama mengakui, untuk mewujudkannya tidak cukup semalam apalagi hanya dengan pidatonya saja. Ia mengatakan, harus ada keterbukaan antara AS dan dunia Islam untuk membicarakan hal-hal yang selama ini terpendam di dalam hati masing-masing, saling mendengarkan, saling belajar, dan tenggang rasa, untuk menemukan kesamaan.
Nukilan ayat Alquran juga dikatakan Obama saat mengajak dunia Islam memerangi teror ektrimis dan menegakkan perdamaian. Menurutnya, tindakan kekerasan yang dilakukan ekstrimis tetap tak bisa dibenarkan termasuk dalam Islam.
"Kitab Suci Alquran mengajarkan kepada kita baha barang siapa membunuh seseorang yang tak berdosa, maka seakan-akan ia telah membunuh semua manusia; dan Kitab Suci Alquran juga mengajarkan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan ia telah memelihara kehidupan semua manusia," ujar Obama.
Menjelang akhir pidatonya, Obama kembali menggunakan ayat Alquran untuk mempromosikan perdamaian antarumat beragama. Menurutnya semua agama mengajarkan perdamaian agar dapat hidup berdampingan.
"Kitab Suci Alquran mengatakan kepada kita, Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," ujar Obama.
Sementara, lanjut Obama, Talmud menyatakan bahwa isi Taurat secara keseluruhan mengajarkan perdamaian. Begitu pula dengan Injil yang menyatakn bahwa pembawa perdamaian sebagai anak-anak Tuhan.
"Orang-orang di seleuruh dunia dapat hidup bersama dalam kedamaian. Kita tahu ini adalah cara pandang Tuhan. Sekarang, saatnya kita mengusahakannya di Bumi," tandas Obama mengakhiri pidatonya.