JAKARTA, KOMPAS.com — Air limbah tambang ternyata bisa diolah menjadi air bersih yang bisa langsung diminum manusia. Sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR), PT Adaro Indonesia sudah mengolah air bekas limbah batu bara dengan mengembangkan sistem pengelolaan air limbah yang diberi nama water treatment plant (WTP) T-300 pada pertengahan tahun 2008. T-300 adalah nama sebuah blok pada bagian barat tambang Tutupan.
“Karena berlokasi di bagian ujung barat tambang Tutupan, biasa juga disebut blok T-300, maka alat pengolah air limbah ini kami namakan WTP T-300,” sebut Waste Water Supervisor PT Adaro Indonesia Ahmad Helmi.
Sampai saat ini, menurut Helmi, WTP T-300 mampu memproduksi maksimal air bersih siap minum sebesar 20 liter per detik atau 72 m3 per jam dengan 2 tangki penampungan hasil olahan berkapasitas 450 m3 dan 72 m3.
Adapun proses pengolahan air di WTP ini melalui beberapa tahap. Pertama adalah pH adjustment atau biasa disebut netralisasi. Selanjutnya proses coagulasi dan flocculasi yang berfungsi sebagai penjernihan atau mengendapkan partikel-partikel terlarut yang ada dalam air. Terakhir adalah corrinasi berfungsi desinfektan untuk membunuh bakteri, seperti E-coli dan coliform.
"Proses ini diperlukan guna memenuhi standar baku mutu sebagaimana Peraturan Menkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 dan Kep Menkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang standar air minum dan air bersih," tambah dia.
Ditegaskan Helmi, air yang tadinya telah sesuai standar baku mutu, ditingkatkan kualitasnya menjadi air bersih yang dapat langsung diminum. "Air juga telah melalui berbagai tahapan penelitian agar aman untuk dikonsumsi. Air yang diproduksi dari WTP ini sudah dikonsumsi oleh karyawan Adaro dan mitra kerjanya," ungkapnya.
Selain sudah dikonsumsi kalangan internal Adaro, air pengolahan tersebut juga sudah dinikmati oleh masyarakat sekitar tambang dengan pendistribusian melalui tangki-tangki air.
Perusahaan pertambangan batubara yang beroperasional di Tanah Sanggam dan Saraba Kawa, Kalimantan Selatan, ini dalam waktu dekat akan melakukan pipanisasi ke Desa Dahai dan Padang Panjang. “Dalam waktu dekat, air bersih tersebut juga akan dialirkan ke rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Saat ini akan dilaksanakan tender untuk mencari mitra kerja yang akan mengerjakan proyek pipanisasi itu,” imbuh Section Head Comdev PT Adaro Indonesia Abdurrahman.
Menurut Abdurrahman, pihak konsultan perencana telah menyelesaikan 90 persen teknis perencanaan pipanisasi. Direncanakan, tahun ini masyarakat Desa Padang Panjang dan Dahai bisa menikmati saluran air dimaksud, hingga masuk langsung ke dalam rumah mereka. “Diharapkan proyek pipanisasi yang panjangnya kurang lebih 10 km ini akan selesai tahun 2009,” ungkap Abdurrahman.
Atas terobosan melahirkan WTP T-300 ini, PT Adaro Indonesia mendapatkan penghargaan dalam Indonesian CSR Awards 2008, yaitu terbaik kedua bidang lingkungan untuk program produk air bersih dengan memanfaatkan air limbah tambang