Minggu, 04 Desember 2011

Mengapa Harga Emas Cenderung Susah Turun?

Sekitar tiga tahun ini, emas menjadi instrumen investasi yang digandrungi. Harga emas meroket tajam, dan mengundang para pencari untung untuk berinvestasi atau pun berspekulasi di emas.

Mengapa emas cenderung susah turun? Berikut ini beberapa analisanya.

Rata-rata kenaikan emas pada periode 2009-2011 sekitar 26 persen per tahun. Setiap tahun emas selalu mencetak rekor harga baru. Pada tahun 2011 ini, rekor harga emas ada di 1.920 dollar AS per troy ons.

Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menyatakan, kenaikan harga emas tidak lepas dari kondisi ekonomi dunia saat ini yang dipenuhi ketidakpastian.

"Para investor atau pelaku pasar menjadikan emas sebagai sarana lindung nilai atau aset safe haven. Ketika keadaan ekonomi tidak kondusif, emas akan diburu," kata Ariston di Jakarta, Senin (5/12/2011).

Nah, sepanjang tiga tahun ini pula, krisis ekonomi global masih menjadi kekhawatiran para investor. Terakhir ini adalah kemungkinan krisis ekonomi global akibat krisis hutang di zona euro. Krisis di zona euro masih belum berakhir, kemungkinan besar masih akan berlanjut di tahun depan.

"Harga emas diperkirakan masih akan nyaman untuk naik lagi atau paling tidak bertengger di level atas," kata Ariston.

Selain itu, tahun depan kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan kebijakan pelonggaran kuantitatif lagi, yang istilah awamnya melakukan pencetakan uang baru untuk membantu memulihkan perekonomian AS.

Aksi ini tentunya akan melemahkan nilai mata uang dollar, dan akan membantu menaikkan harga emas. Harga emas biasanya mempunyai korelasi yang negatif dengan dollar AS, karena harga emas dinilai dalam dollar AS.

Bila dollar AS menguat, harga emas akan turun dan sebaliknya bila dollar AS melemah, harga emas akan naik.

Masih ada lagi faktor fundamental pendukung kenaikan harga emas yaitu tren kenaikan kepemilikan emas di bank-bank sentral dunia.

Beberapa bank sentral seperti China, India, Rusia, dan yang terkini Korea Selatan, berusaha meningkatkan cadangan emasnya untuk mendiversifikasi cadangan moneternya. Tingginya permintaan, meningkatkan harga emas.

Nantikan Perkembangan Eropa, Pasar Asia Beragam

Pasar saham Asia sebagian besar dibuka menguat, di tengah harapan ada sesuatu yang dihasilkan dalam pertemuan pemimpin Eropa pekan ini. Para investor mengharapkan akan ada penyelesaian untuk membereskan krisis di benua itu.

Indeks Nikkei 225 Tokyo naik 0,4 persen menjadi 8.680, Hangseng Hongkong naik 0,3 persen menjadi 19.103,17. Kospi Korea Selatan naik tipis menjadi 1.917,38. Indeks S&P Australia naik 0,9 persen menjadi 4.325,60. Sementara indeks di Shanghai, Jakarta, dan Singapura melemah.

Presiden Perancis Nicolaz Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan bertemu di Paris, Senin (5/12/2011) ini. Mereka akan mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi Eropa pada 9 Desember. Diharapkan dalam pertemuan itu, para pemimpin Uni Eropa dapat mengungkapkan rencana penyelamatan dari krisis.

Salah satu yang diantispasi adalah rencana integrasi lebih kuat dari 17 negara anggota zona euro, khususnya dalam masalah anggaran. Hal itu dapat memicu bantuan darurat dari Bank Sentral Eropa, Dana Moneter Internasional, atau beberapa kombinasi lain.

"Ini adalah pekan yang sangat penting bagi Eropa, beberapa peristiwa penting akan terjadi, dan semakin banyak yang mengharapkan tentang rencana besar diumumkan," ujar para analis dari Credit Agricole CIB, pada sebuah hasil risetnya.

Di pasar energi, harga minyak naik 43 sen menjadi 101,39 per barrel.