Presiden AS Barack Obama saat berpidato di Universitas Kairo, Mesir, Kamis (4/6).
KAIRO, KOMPAS.com - Untuk menggambarkan toleransi beragama, Barack Obama menjadikan pengalamannya di Indonesia semasa kecil sebagai contoh langsung. Hal tersebut diungkapkan Presiden AS tersebut saat berpidato di Universitas Kairo, Mesir, Kamis (4/6).
Obama juga sempat menceritakan pengalaman masa kecilnya di Indonesia untuk menggambarkan bahwa hubungan yang didasari nilai-nilai kemanusiaan jauh lebih membangun daripada terus mencari perbedaan.
"Saya penganut Kristen. Tapi, ayah saya datang dari keluarga Kenya yang terdapat muslim dari generasi ke generasi. Saat masih anak-anak, saya menghabiskan beberapa tahun di Indonesia dan mendengarkan Azan saat subuh dan saat Matahari terbenam," kata Obama.
Ia mengatakan telah mengenal Islam di tiga benua sebelum datang ke tanah kelahirannya. Hal itulah yang menurut Obama menjadi panduannya untuk menentukan bahwa untuk membangun hubungan baik antara AS dengan dunia Islam harus dimulai dari pemahaman apakah Islam itu dan bukan sebaliknya.
"Islam dikenal sebagai tradisi toleransinya. Kami melihatnya dalam sejarah Andalusia dan Cordoba selama inkuisisi. Saya melihatnya langsung saat kecil di Indonesia di mana penganut Kristen bebas beribadah di tengah bangsa yang mayoritas muslim," ujarnya.
Itulah spirit yang menurutnya penting ditegakkan saat ini oleh semua penduduk di seluruh dunia. Setiap orang harus bebas memilih dan hidup dengan keyakinannya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar