Selasa, 23 November 2010

Iman Arif Miliki Saham di Leicester

Terobosan baru dilakukan salah satu pelaku baru di dunia sepakbola nasional yaitu Iman Arif. Pria yang adalah deputi bidang teknis Badan Tim Nasional (BTN) ini secara resmi dinyatakan sebagai salah satu pemodal di klub Inggris, Leicester City.

Melalui situs resminya pada Jumat (19/11) lalu, Leicester mengumumkan bahwa kini klub penghuni Divisi Championship saat ini dimiliki dua pihak. Pemegang saham terbesar yaitu 80 persen dimiliki Asia Football Investments dan sisanya 20 persen dipegang Cronus Sports Management Pte ltd.

Asian Football Investment adalah anak perusahaan dari K Power Spors Invesment yang dimiliki pengusaha Thailand Aiyawatt Raksriaksorn. Sedangkan Cronus Sport Management dimiliki oleh Iman Arif yang merupakan pengusaha asal Indonesia.

Cronus sendiri adalah perusahaan milik Iman yang bergerak di bidang olahraga dengan contoh programnya adalah sekolah sepakbola Arsenal yang dilakukannya dua tahun lalu, serta mendirikan Indonesian Football Academy (IFA) yang akan mengirimkan pesertanya melakukan try out di Leicester tahun depan.

Nama Iman Arif dalam enam bulan terakhir memang sedang harum terkait diangkatnya dia menjadi Ketua BTN menggantikan Rahim Soekasah, Berbagai terobosan pun dilakukan oleh Iman dengan merekrut Alfred Riedl sebagai pelatih timnas dan mengadakan sejumlah ujicoba dengan negara-negara papan atas.

Sayang dari sekian banyak yang direncanakan hanya Uruguay saja yang terhitung sebagai tim kuat sepakbola dunia, yang sempat hadir pada Oktober lalu. Namun begitu Iman sepertinya tak kenal menyerah dan melakukan upaya-upaya baru demi perbaikan prestasi 'Pasukan Merah Putih'.

Tak hanya itu, Iman pun memenuhi janjinya untuk melakukan naturalisasi dengan membawa Christian Gonzales serta Irfan Bachdim masuk ke dalam timnas untuk Piala AFF Desember mendatang.

Namun nasib baik tak menaungi Iman kala PSSI memutuskan menurunkannya dari jabatan ketum BTN menjadi deputi bidang teknis awal bulan ini. Kabarnya pria yang juga menjabat Direktur Keuangan Bumi Resources Tbk itu, memiliki visi berbeda dengan para pejabat teras PSSI sehingga ia harus tersingkir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar