Sabtu, 24 Januari 2009

Aku rela melepasmu

Disuatu sisi aku sayang kamu
disisi lain kamu masih mencintainya
harus kuterima ini
walaupun sakit bukan main
aku berharap rinduku kan datang

sayangku mengapa kau ini
tersenyum sedih melihatku
yang tak berdaya berucap
sayang kamu sayang kamu

pujaan hatiku
berpandanglah keatas
berpandang mataku ini
aku masih menunggumu
disini, ditempat lain

pikiranku ini gelisah
menyapu nalar batin
cintaku berharap datang
dalam waktu kan tiada

kata-kata tubuhku melompat
mengumpat kesal keatas
melihat kau bersama hatimu
bercanda tawa bersama
berpeluh ria bersamanya

menanti dia jatuh
pujaanmu tersungkur kaku
kan kubantai alat vitalnya
dengan perasaan sedih

sayangku aku tlah kalah
melihat saksi dihadapanmu
berucap janji bersama
walau aku menantimu

tempatnya indah kau huni
setampan batinnya dia
kau berhak jatuh kepadanya
hiduplah tentram bersamanya
membangun rasa karsa cipta
membangun kehidupan baru

biarlah aku mencari pujaan
yang setara cantikmu
selembut nalarmu
tapi tetap cinta padaku

kau telah jauh
aku kian hilang
dia tlah jadi milikmu
aku sendiri disini
menanti rindu baru kan ada

ku berharap kau tak lupa
semasa mencari bekal bersama
bersamamu kulalui hariku
hanya pertemanan sejati
dari dulu hingga masa

kalau ku tlah pergi
ingatkanlah hatiku ini
ucapkan perpisahan mesra
dan kau masih mengingatku

itu sajak sejati
bersama dialah kau tentram

naungan rindumu tertampung
aku juga senang melihatnya
nan indah dibalik awan

itu sebagai bekal hidup
kukan melayang senang
rasakan nadinya hebat
ia pun girang melihatmu

sampai saat itupun
tak ada yang mampu mengusik
imajinasinya kuat
nan indah kau pandang
alangkah bahagianya dirimu

tertampung selamanya
dalam kasih sejatinya
selamanya takkan terpisah
oleh apapun maupun ampun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar