Disuatu sisi aku sayang kamu
disisi lain kamu masih mencintainya
harus kuterima ini
walaupun sakit bukan main
aku berharap rinduku kan datang
sayangku mengapa kau ini
tersenyum sedih melihatku
yang tak berdaya berucap
sayang kamu sayang kamu
pujaan hatiku
berpandanglah keatas
berpandang mataku ini
aku masih menunggumu
disini, ditempat lain
pikiranku ini gelisah
menyapu nalar batin
cintaku berharap datang
dalam waktu kan tiada
kata-kata tubuhku melompat
mengumpat kesal keatas
melihat kau bersama hatimu
bercanda tawa bersama
berpeluh ria bersamanya
menanti dia jatuh
pujaanmu tersungkur kaku
kan kubantai alat vitalnya
dengan perasaan sedih
sayangku aku tlah kalah
melihat saksi dihadapanmu
berucap janji bersama
walau aku menantimu
tempatnya indah kau huni
setampan batinnya dia
kau berhak jatuh kepadanya
hiduplah tentram bersamanya
membangun rasa karsa cipta
membangun kehidupan baru
biarlah aku mencari pujaan
yang setara cantikmu
selembut nalarmu
tapi tetap cinta padaku
kau telah jauh
aku kian hilang
dia tlah jadi milikmu
aku sendiri disini
menanti rindu baru kan ada
ku berharap kau tak lupa
semasa mencari bekal bersama
bersamamu kulalui hariku
hanya pertemanan sejati
dari dulu hingga masa
kalau ku tlah pergi
ingatkanlah hatiku ini
ucapkan perpisahan mesra
dan kau masih mengingatku
itu sajak sejati
bersama dialah kau tentram
naungan rindumu tertampung
aku juga senang melihatnya
nan indah dibalik awan
itu sebagai bekal hidup
kukan melayang senang
rasakan nadinya hebat
ia pun girang melihatmu
sampai saat itupun
tak ada yang mampu mengusik
imajinasinya kuat
nan indah kau pandang
alangkah bahagianya dirimu
tertampung selamanya
dalam kasih sejatinya
selamanya takkan terpisah
oleh apapun maupun ampun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar