Perasaan harus baku, apa itu maksudnya,..... pada suatu ketika saya mendapati situasi yang membuat emosi tak terkendalikan, dan saya meluapkan persaan itu melalui tingkah laku yang sangat aneh. Ini dikarenakan pada saat itu persaanku tidak baku sama sekali, tidak sesuai dengan kaidah perbahaasaan EYD dengan benar.
Dari kejadian itu, aku mengerti bahwa perasaan yang baku itu adalah pikiran yang baik, bukan untuk menjadikannya emosi yang negatif. Namun apakah kita sadar bahwa kalau kita menghadap pencipta kita, Allah swt, pikiran kita sebaku tulisan EYD. Heh,... kurasa tidak 100%, ok kita mungkin belajar yang lebih dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Mengendalikan pikiran itu sulitnya minta ampun, pikiran kotor misalnya, kepengen yang enak-penak-terus, mungkin sifat lumrah akal pikiran manusia. Tetapi itu semua bisa diminimalisir dengan memahami hakikat manusia, penciptaan manusia, tumbuh kembang, mati dan bertemu Allah swt.
Kalau pikiran yang tercipta sudah baku dan benar, maka tindak tanduk kita sebagai manusia bisa terkendali dengan benar,....
Kita selalu berdzikir, selalu ingat Allah swt, selalu bersalawat Nabi saw, maka kita dapat mengendalikan pikiran liar kita. So, sebagai manusia tidak ada yang tidak sempurna. Jadikan hidupmu menjadi hari-hari yang penuh perasaan dan terkontrolnya kelakuan kita.
Manusia,... heh,...
Next, saya akan mengulas tentang iwak peyek,.... lanjutin coy,...:D :D :D <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar