Derbi Malang berlangsung panas sejak wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit dimulainya pertandingan. Baru empat menit berselang, pemain sayap Persema, M.Kamri, harus mendapat perawatan tim medis karena dilanggar pemain t engah Arema, Tommy Pranata. Berikutnya, beberapa pemain kedua kesebelasan pun silih berganti jatuh bangun demi memertahankan si kulit bundar.
Gebrakan pertama ditunjukkan tim tamu Laskar Ken Arok di menit ke-16. Striker Persema Jairon Felichiano dengan cepat menjebol gawang Singo Edan memanfaatkan miskomunikasi pemain belakang Arema, Piere Njanka dan Purwaka Yudi. Sontak 40.000-an Aremania yang memadati stadion langsung mematung menyaksikan 'pukulan' tersebut.
Kebobolan terlebih dahulu, pemain Arema semakin gencar melakukan determinasi ke pertahanan lawan yang dijaga kiper I Komang Putra. Menit ke-20, umpan matang gelandang M.Ridhuan disambut heading Ahmad Bustomi ke arah tengah lapangan dari pojok kiri gawang l awan, mampu diselesaikan dengan salto oleh striker Noh Alamshah menjadi sebuah gol. Arema berhasil menyamakan kedudukan 1-1.
Kemasukan dengan satu gol cantik, membuat para pemain Persema mula kehilangan kepercayaan diri. Mereka yang sejak awal terlihat lebih menguasai bola, mulai sering kecolongan. Di sisi lain, para pemain Singo Edan semakin bersemangat mengolah bola.
Hasilnya, di menit 32, Singo Edan kembali berhasil menerobos pertahanan lawan. Striker Arema, M. Fakhrudin usai berhasil mengecoh pemain belakang Persema, Suroso dan Jaenal Ichwan dengan leluasa berhasil menjebol gawang I Komang Putra. Untuk kedua kalinya kiper Persema tersebut harus memungut si kulit bundar dari gawangnya. Kedudukan 2-1 bagi tuan rumah ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tempo permainan mulai melambat. Kedua kesebelasan terlihat lebih berhati-hati dalam memainkan bola. Meski begitu, sejumlah peluang sama-sama diperoleh kedua kesebelasan secara bergantian.
Satu kerjasama bagus kembali diperlihatkan Arema di menit-menit akhir pertandingan. Kerjasama M.Fakhrudin M. Ridhuan dan Noh Alamshah yang berada segaris di depan gawang lawan, akhirnya kembali menambah gol bagi Arema melalui kaki Alamshah di menit ke-83. Gol ketiga Arema ini bertahan hingga permainan usai. Kedudukan 3-1 untuk Arema Indonesia.
Arema lebih sabar dan disiplin. Serangan-serangan dari sayap mereka, memang sangat berbahaya. Ke depan kami akan melakukan evaluasi, baik di lini belakang dan depan yang saya rasa kurang ada komunikasi dan koordinasi, ujar Pelatih Persema, Subangkit usai pertandingan.
Pelatih Arema sendiri, Robert Rene Albert, mengaku puas dengan kemenangan tersebut. Kemenangan itu menurut Robert adalah hasil kerja keras seluruh tim.
Robert juga mengapresiasi permainan sejumlah pemain mudanya yang dinilai cukup bagus yaitu Juan Revi (23 tahun), Beni Wahyudi (22 tahun), dan Irfan Raditya (21 tahun). Mereka adalah pemain muda usia yang berhasil menahan permainan pemain-pemain senior Per sema yang berpengalaman. Saya salut dan bangga dengan mereka, ujarnya.
Laga derby tersebut memang penuh sesak oleh penonton kedua kesebelasan. Selain itu juga dipenuhi pengiklan baik iklan papan atau iklan dinding.
Penuhnya penonton cukup mengejutkan mengingat harga tiket partai ini untuk kelas ekonomi sudah dinaikkan dari Rp 15.000 menjadi Rp 25.000, tiket VIP seharga Rp 75.000, dan harga tiket VVIP Rp 100.000 per orang.
Dalam laga ini panpel mencetak 33.000 tiket ekonomi, 2300 tiket VIP, dan 270 tiket VVIP. Tiket itu diperkirakan habis terjual. Dari perhitungan awal target pendapatan Rp 1 miliar lebih untuk partai ini bisa tercapai, ujar Ketua Panitia Pelaksana Pertandi ngan, Abdul Haris.
Demi mengamankan laga penting ini, panitia pelaksana menyiagakan 1050 personil pengamanan pertandingan. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan pengamanan laga sebelumnya yang hanya menyiagakan 700-800-an personil keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar