Pulihnya perekonomian terasa belum menyentuh langsung warga Jepang. Buktinya, hingga Juli, angka pengangguran justru berada di posisi tertinggi, 5,7 persen.
Nyatanya kini, tinggal sehari menjelang pemilu, banyak perusahaan Jepang masih saja merumahkan para karyawannya. Kondisi perekonomian Jepang saat ini menjadi isu utama dalam kampanye pemilihan umum.
Dari hasil jajak pendapat, Partai Demokrasi Liberal (LDP) yang berkuasa selama 53 tahun terakhir kemungkinan akan mengalami kekalahan dalam pemilu. Data meningkatnya angka pengangguran ke titik tertinggi sejak Perang Dunia II merupakan tamparan keras bagi Perdana Menteri Taro Aso.
Hasil jajak pendapat menunjukkan LDP pimpinan Aso sudah menampakkan gejala kekalahan. Jika LDP kalah, ini adalah kekalahan kedua partai ini dalam 50 tahun terakhir.
Bulan Juli lalu, sebanyak 3.590.000 orang Jepang kehilangan pekerjaan mereka. Jumlah ini meningkat 1 juta orang dibandingkan tahun lalu.
Data lain yang dirilis di Tokyo menunjukkan, daya beli masyarakat menurun hingga 2,2 persen dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan penurunan tercepat sepanjang sejarah Jepang.
Jepang terjebak dalam stagnasi ekonomi setelah harga aset-aset ekonomi melonjak pada dekade 1990-an.
Masyarakat menunda pembelian berbagai jenis komoditas berharap harga segera turun. Kondisi ini membuat ekonomi Jepang mengalami stagnasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar